Resensi Surat Kecil Untuk Tuhan
KESIMPULAN
A. PENDAHULUAN
Judul : Surat Kecil Untuk Tuhan
Pengarang : Agnes Davonar
Penerbit : Inandra Publisher
Tahun Terbit : Agustus 2008
Tebal Buku : 201 halaman
Pelaku :
·
Keke : Gadis cilik berusia 13
tahun yang pintar , sabar, pantang
menyerah dan tabah menghadapi
ujian hidup yang berat
·
.Ayah Joddy
: Sosok ayah yang sabar dan bijaksana
Sinopsis:
Gita
Sesa Wanda Cantika atau yang akrab dipanggil Keke adalah gadis cilik berusia 13
tahun yang pintar dan aktif mengikuti
kegiatan sekolah, Keke tinggal bersama Ayahnya yaitu Pak Joddy yang bjaksana
dan sabar serta kedua kakaknya yaitu Kak Chika yang tampan dan Kak Kiki yang
manis. Kak Chika adalah kakak tertua Keke. Saat ini kak Chika kuliah dan
bekerja di salah satu Free mAgazine di Jakarta. Sedangkan Kak Kiki, kakak ke-2
Keke adalah orang yang paling dapat diandalkan oleh Keke dalam segala hal.
Keluarga Keke adalah keluarga yang
bahagia, walau Ayah dan Ibunya telah bercerai. Tapi hubungan keduanya maih
terjalin dengan baik.
Pada
suatu hari, mata Keke memerah. Pak Joddy pun sedikit panic melihan mata Keke
yang memerah. Tetapi mereka hanya mengira bahwa itu hanyalah sakit mta biasa
ataupun sinus. Keesokan harinya, mata Keke tak berujung sembung, tapi makin
tambah panrah. Hingga akhirnya Pak Joddy pun membawa Keke ke Dr. Adi yang
merupakan dokter pribadi keluarga Keke. Dr. Adi pun hanya memeriksa mulut dan
mata Keke melalui senter kecil.Dr. Adi juga hanya menyimpulkan bahwa Keke terkena sinus.
Beberapa hari kemudian, mata Keke ak kunjung sembuh dan terus memerah bahkan
mulai mengeluarkan air mata dan terasa perih. Hidungnya juga sering mimisan
untuk beberapa kali dalam sehari. Ayahnya pun mulai cema dan bingung. Keke pun
mulai merasa kesulitan bernafas. Kemudian Keke dirujuk ke Dokter Ahli THT.
Sesampainya disana, Keke malekukan pemeriksaan yang begitu rumit. Dengan cepat
hasil ronsen pemeriksaan pun keluar, Prof. Lukman yang menangani Keke
memberitahu kepada Pak Joddy bahwa Keke terinfeksi penyakit Rabdimiosarkoma
atau secara luas dikatakan tergolong Kanker ganas, Kanker jaringan lunak. Hanya
dalam waktu 5 hari saja, kanker jaringan
lunak tersebut perlahan merubah wajah belia Keke. Wajahnya menjadi sesuatu yang
tak elok dipandang atau serupa monster.
Ketika
hari terus berjalan….. Dan kini rasa takut Keke pun mulai tumbuh dan berubah
menjadi kecurigaan yang bertambah besar tentang penyakitnya. Terlebih suatu
ketika teman Ayhnya yang mrupakan pengurus Pondok Pesantren Gontor, yang akrab
dipanggil mas Indung dating dengan mendadak. Dia adalah seorang ahli herbal,
yang sengaja jauh- jauh dating dari Gontor, Jawa Tengah dengan membawa
bermacam- macam tumbuh- tumbuhan.
Setiap
harinya obat- obatan yang dibawa oleh mas Indung menjadi santapannya. Tetapi semuanya sia- sia. Keke pun mulai merasakan
satu keanehan dalm wajahnya. Keduanya hidungnya pun terasa mati rasa dan mulai tidak
bisa bernafas. Dan yang membuatnya
bersedih wajahnya pun semakin parah. Keke pun dibawa ke dokter yang lain yaitu
Prof. Mukhlis. Beliau langsung memeriksa dan
meminta izin untuk mengambil foto. Setelah pengambilan foto, terjadilah proses
yang sama ketika Keke melakukan pemeriksaan di rumah sakit sebelumnya, mulai
dari ronsen hingga memasuki kapsul untuk meneliti keadaan kepalanya.
Pak
Mukhlis yang awalnya begitu terbuka, mulai sedikit tidak jujur,ketika ia
berhasil menemukan bagaimana proses akhir untuk menyembuhkan Keke. Prof.
Mukhlis berkata, ia sempat tak percaya dengan apa yang terjadi pada Keke. 20
tahun ia meneliti dan mengobati kanker di Indonesia, tapi kasus ini adalah
pertama dalam hidup Prof. Bahkan di Indonesia.
Prof
Muklis pun menyarankan untuk melakukan kemoterapinatau sejenis pemberian obat-
obat tertentu melalui darah yang bisa membunuh pertumbuhan sel kanker. Obatnya
pun adalah obat keras. Dan dilakukan sebanyak 6 kali. Hari pertama kemoterapi
pun tiba. Keke merasa bahagia karena ia merasa tidak kesepian. Ibu dan seluruh
teman-temannya pun datang, tak ketinggalan Andi pacar Keke pun juga datang
memberikan dukungan. Beberapa jam kemudian proses kemoterapi selesai. Efeknya pun
mulai terlihat. Tak ada satupun helai rambut yang tersisa.
4
Hari berlalu......
Proses
kemoterapi yang dijalani Keke terlihat hasilnya. Tak terasa Keke telaah
menjalani kemoterapi tahap ketiga dari enam kemoterapi. Pada kemo ketiga mulai
timbul masalah dengan tubuhnya yang semakin kurus. Di saat menuju kemoterapi
yang keempat, Keke sempat mengalami masa kritis yakni saat proses operasi
broksi yang bertujuan untuk mengangkat secar perlahan sisa- sisa kanker yang
bersemayan di wajahnya. Prof dan keluarga pun menyambut sukacita kemajuan hasi
kemo. Tetapi proses penyembuhan belum berhenti sampai disitu. Keke harus
melakukan radioterapi lagi di rumah sakit yang berbeda. Jadi wajahnya harus
disinar dengan menggunakan alat yang canggih. Setelah melakukan radioterapi
sekitar 25 kali akhirnya dari hasil scan Keke dinyatakan sembuh dari kanker.
Setelah
2 tahun berlalu, kanker itu datang kembali. Keke harus melawati pemeriksaan
yang pernah dia lalui dulu. Keke mulai menjalani kemoterapi lagi. Seperti
sebelumnya rambutnya pun mulai rontok dan tak tersisa lagi. Kemoterapi yang
kedua dan ketiga pun berlalu. Pada saat kemoterapi ke 4 mulai ada sesuatu yang
tidak diinginkan. Walau kanker itu mulai mengecil, tapi tubuhnya mulai menolak
untuk menerima kemoterapi lanjutan. Semua bagian tubuhnya sudah mulai biru
karena bekas tusukan jarum dan Prof. Tidak bisa mencari lagi dimana Keke bisa
mendapat cairan itu, karena jika dipaksakan akan berbahaya bagi kulit Keke.
Akhirnya obat- obat tersebut dimasukkan melaui selang kecil panjang yang
dimasukkan ke dalam tubuh Keke melalui lubang hidung Kemudian didorong menuju jantung dan paru- paru dan
disitulah cairan dikeluarkan.
Penggunaan
selang kecil tersebut dilakukan kembali pada kemoterapi yang ke-5.
Penderitaannya pun berakhir saat Prof. Mukhlis menyelesaikan kemoterapi ke-6
sekaligus yang terakhir. Tapi kanker itu semakin pintar dan anti terhadap zat
kimia. Prof. Mukhlis pun memutuskan mencoba memberi laser. Proses laser ini
berjalan 15 kali. Dan dari semua itu adalah usaha yang sia- sia.
Hari
demi hari, detik demi detik berjalan. Kanker dalam tubuhnya pun menyebar ke
suluruh organ tubuh Keke, mulai dari kepala yang terus tertekan, hidung yang
mulai kehilangan kepekaan, serta paru- paru yang terus mengeras dan terasa
sulit bernafas. Hingga suatu hari, Keke mengalami koma selama tiga hari. Saat
terbangun dari koma ia menulis pesan untuk keluarganya yang sedang setya
menunggu Keke.
“RUKUN DAN BERBAHAGIALAH KETIKA KEKE
PERGI....”
Seluruh
keluarganya pun mulai mengikhlaskan Keke untuk pergi. Tepat pada tanggal 25
Desember 2006, Keke menghembuskan nafas terakhir pada pukul 11 malam. Dan
sebuah wangi melati muncul misterius disaksikan oleh beberapa orang yang ada di
detik- detik terakhir nafas Keke. Wangi itu terjadi selama 5 menit. Wangi itu
mengakhiri perjuangan dan ketegaran seorang gadis cilik selama di dunia ini.
Membuat kita berkaca akan sebuah kehidupan. Tidak ada yang abadi, semuahanya
sementara. Tapi kehudupan yang ditinggalkan Keke mengajarkan kita akan sebuah
ketabahan dan kekuatan bahwa hidup akan selalu ada untuk setiap orang dan selau
akan ada akhir.
TAMAT
*Tema yang digunakan dalam novel surat kecil untuk Tuhan karya Agnes
Danovar ini menggunakan tema kesehatan yang sangat menarik untuk dibaca.
*Nasehat yang disampaikn kepada pembaca yang dapat kita petik adalah nilai
moral diantaranya:
- Jadilah sosok orang yang selalu
tabah dan kuat untuk selalu ada untuk setiap orang dan akan selalu ada akhir.
- Kehidupan yang ada didunia ini
tidak ada yang abadi semua hanya sementara.
* Secara umum novel ini menggunakan alur campuran/ flashback. Dalam novel
ini mengisahkan kisah nyata dan selalu memunculkan berbagi pertanyaan yang
mendorong pembaca untuk membaca setiap episodenya. Dan banyak cerita- cerita
yang mengejutkan pembaca seperti kanker yang telah lenyap kemudian bertamu
kembali. Sedangkan penyelesaiannya sangatlah masuk akal tetapi berakhir dengan
sad ending, karena Keke meninggal dunia dan menunjukkan orang- orang yang ia
sayangi.
* Dalam novel ini pengarang berhasil menampilkan watak seorang gadis cilik
yang tabah dan kuat dalam menghadapi semua cobaan yang ia alami dan juga
ayahnya yang selalu sabar, tabah, setia dan juga bijaksan. Walaupun hanya
melalui amanatnya.
*Penulis menggunakan sudut pandang cerita orang petama. Jadi saat membaca
buku ini, kita seolah- olah sedang mendengarkan Keke bercerita kisahnya
sendiri.
*Setting tempat: rumah Keke, sekolah, rumah sakit, sedangkan setting
suasana kebanyakan menyedihkan, bahkan membuat pembaca hingga meneteskan air
mata dan terbawa ke dalam cerita tersebut.
*Pemilihan bahasa yang dipakai penulis cukup ringan sehingga novel ini bisa
dibaca secara umum.
KESIMPULAN
Novel ini cocok dibaca oleh semua umur karena banyak pelajaran dan
keteladanan yang dapat kita ambil dari novel ini. Manfaat setelah membaca
buku ini adalah kita menjadi sadar bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan
adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar